Minggu, 26 Januari 2014

Indeks Sumber Daya Manusia Indonesia

Indeks Sumber Daya  Manusia (SDM) bangsa Indonesia saat ini berada di urutan ke-53 dari 122 negara di dunia berdasarkan pengukuran Forum Ekonomi Dunia yang dikeluarkan Selasa (1/10/2013) di Jenewa, Swiss sebagaimana dikutip rri.co.id

Indeks SDM dari Forum Ekonomi Dunia merupakan perangkat pengukuran baru untuk menilai sejauh mana negara mengelola anugerah sumber daya manusianya berdasarkan potensi kekuatan ekonomi jangka panjang pada tenaga kerja mereka.

Dalam pengukuran Indeks Sumber Daya Manusia tersebut berdasarkan 4 pilar indikator pengukuran antara lain :
1.  Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan yang berisi indikator yang berhubungan dengan populasi kesehatan fisik dan mental, dari usia anak-anak hingga dewasa.

2. Pilar Pendidikan yang merujuk pada hubungan aspek-aspek pendidikan secara kuantitatif dan kualitatif dari pendidikan tingkat dasar, menengah hingga tinggi, dan berisi informasi baik ketersediaan tenaga kerja saat ini dan juga di masa depan.

3. Pilar Tenaga Kerja dan Lapangan Kerja yang didesain untuk mengukur tingkat pengalaman, bakat, pengetahuan dan pelatihan dalam satu negara pada populasi usia tenaga kerja produktif.

4. Pilar Dukungan Lingkungan yang menangkap faktor kerangka hukum, infrastruktur dan lainnya yang memungkinkan pengembalian modal manusia.

Indeks ini berisikan 51 indikator-indikator, dengan 12 indikator di pilar Pendidikan, 14 ada di Kesehatan dan Kesejahteraan, 16 di pilar Tenaga Kerja dan Lapangan Kerja, dan sembilan pada Dukungan Lingkungan.

Sementara itu, Mellyana Frederika, manajer proyek  Penguatan Tata Kelola Pemerintah Provinsi (PGSP) UNDP mengatakan, bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat ternyata semakin membaik selama dua dekade terakhir, “Berbeda dengan anggapan umum selama ini, ketimpangan pembangunan manusia (IPM) di Indonesia ternyata cenderung semakin mengecil.”

Pemerintahpun menunjukan komitmennya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan menaikan anggaran pendidikan sebesar 7,5% pada APBN  tahun 2014 sebesar  Rp 371,2 triliun atau sebesar 20% dari APBN 2014 dibandingkan tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 345,3 triliun, tentunya dengan tujuan untuk mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Bangsa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup besar merupakan aset bangsa yang sangat menentukan kemajuan bangsa Indonesia disamping memiliki kekayaan alam yang cukup berlimpah sebagai modal dasar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang diperhitungkan dikancah dunia Internasional.

Saat ini sudah banyak kemajuan-kemajuan yang telah diraih  Indonesia di berbagai bidang di antaranya  di dunia politik, demokrasi sudah berkembang dengan baik dan kondusif, di bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi tumbuh rata-rata tumbuh 6% dan mampu bertahan di tengah gejolak dan tekanan ekonomi global yang kurang menguntungkan, di bidang hukum, penegakan hukum secara konsisten ditegakan tanpa pandang bulu, dan satu-persatu pelaku korupsi ditindak secara hukum.

Kemajuan-kemajuan yang telah diraih Indonesia tersebut masih dimungkinkan untuk dikembangkan ke arah yang lebih maju dengan mengelola sumber daya manusia yang lebih komprehensif, lebih fokus, dan menjadikan sumber daya manusia sebagai aset bangsa.

Semua pasti sepakat bahwa mengelola sumber daya manusia berbanding lurus dengan kemajuan bangsa. Kemajuan sebuah bangsa pastinya tidak terlepas dari bagaimana sebuah bangsa mengelola sumber daya manusia dengan baik sebagai aset bangsa yang dapat membawa kemajuan sebuah Bangsa.

Jika kemajuan sebuah bangsa hanya bertopang pada sumber daya alam yang dimiliki maka suatu saat sumber daya alam tersebut akan habis sementara dengan mengelola sumber daya manusia yang baik maka bangsa itu akan dapat eksis didalam percaturan ekonomi global walau mungkin dengan keterbatasan sumber daya alam yang dimilikinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar