Jumat, 29 Oktober 2010

Manusia Dan Penderitaan

1. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita, dan kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Sedangkan derita artinya adalah menanggung atau merasakan suatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan ini dapat berupa penderitaan lahir maupun batin.
2. Siksaan
Makna siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Siksaan yang bersifat psikis bisa berupa :
• kebimbangan
• Kesepian
• Ketakutan
Sebab – sebab seseorang mengalami ketakutan yaitu :
• claustrophobia dan agarophobia
• gamang
• ketakutan
• keakitan
• kegagalan
3. Kekalutan Mental
Secara sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
• nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung.
• nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Dan sebab – sebab timbulnya kekalutan mental adalah sebagai berikut :
• kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
• terjadi konflik sosial budaya.
• Cara pematangan batin salah dengan memberi reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Ketakutan mental yang dialami seseorang dapat mendorong ke arah positif maupun negatif. Positing seperti trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap survey dalam hidup. Sedankan yang berdampak negatif yaitu trauma yang dialami seseorang diperlarut sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekakan batin akibat ketidaktercapaian apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresi berupa kemarahan yang melupa luap akibat emosi yang tak terkendali secara fisik.
2. Regresia dalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
3. Fikasiadalah peletakan pembatasan pada suatu pola yang sama (tetap) misalnya membisu.
4. Proyeksi merupakan usaha atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang lain.
5. Identifikasi adalah menyamakan diri sendiri dengan seseorang yang sudah sukses salam imaginasinya.
6. Narsisme adalah self love berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya superior daripada orang lain.
7. Autisme adalah menutup diri secara total dari dunia riil, tidaj mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang sangat menjurus ke sifat sinting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar