Rabu, 04 April 2012

Pendidikan Kewarganegaraan Tugas 1

Pendidikan Kewarganegaraan Tugas 1
Setiap warga negara harus memiliki karakter atau jiwa yang demokratis, seperti:
1.     Rasa Hormat dan Tanggung Jawab
Dalam aspek kehidupan demokrasi dinegara kita ini merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dikarenakan sebuah negara demokrasi memberikan kebebasan semua penduduknya untuk selalu mengeluarkan aspirasi dalam diri masing-masing sesuai dengan tatanan norma dan hukum yang berlaku. Meski Negara Indonesia adalah negara yang memberikan kebebasan secara demokrasi kepada semua penduduknya, hal ini perlu diimbangi dengan rasa hormat dan tanggung jawab dalam diri masing-masing. Sebuah rasa hormat dan tanggung jawab merupakan perihal yang menjungjung tinggi seseorang dalam menjalani kehidupan dinegara yang demokrasi. Rasa hormat dan diiringi dengan tanggung jawab yang penuh perlu di terapkan dalam masyarakat kita sehari-hari, agar senantiasa dalam tatanan kehidupan bermasyarakat terjalin harmonis dan saling berkesinambungan antara pemerintah dengan masyarakat.
Rasa hormat dan tanggung jawab memang bila kita perhatikan dari kata-kata tersebut memiliki arti dan bayangan yang begitu sulit untuk dilakukan. Tetapi hal itu teramatlah mudah jika rasa hormat dan tanggung jawab di ajarkan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tingkat tinggi. Jika semua masyarakat Indonesia menerapkan rasa hormat dan tanggung jawab dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara, kemungkinan demokrasi yang ada dinegara kita ini akan berjalan sesuai dengan arti demokrasi tersebut.
Contoh :
Menghormati orang tua (ayah dan ibu) karena walau bagaimanapun orang tua adalah orang yang telah melahirkan dan membesarkan kita hingga sampai saat ini. Selain itu kita harus punya rasa hormat kepada orang yang usianya lebih tua di bandingkan kita.
Sedangkan contoh dari tanggung jawab itu sendiri seperti apabila kita melakukan kesalahan dalam melanggar rambu-rambu lalu lintas di jalan, dan sebagai warga negara yg baik kita harus berani bertanggung jawab atas kesalahan yang kita buat dengan cara mengikuti proses hukum yg berlaku.
2.     Bersifat Kritis
Berpikir kritis adalah ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan, dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya. Berpikir dalam cara demikian memampukan seseorang untuk mengambil jarak, mempertanyakan, tidak menerima segala sesuatu secara dogmatis, menunda terlebih dahulu putusan-putusannya untuk melihat dan memahami suatu objek secara lebih mendalam. Jadi sikap ini sangat penting agar kita lebih peka dan lebih cerdas dalam melihat sesuatu yang ada dalam lingungan politik, sosial, maupun budaya diIndonesia.
Contoh :
Melakukan aksi unjuk rasa secara damai dan tertib, hal ini dapat dilakukan sebagai    bentuk rasa penolakan sebuah kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat.
3.     Membuka Diskusi Dialog
Salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu.
Contoh:
Apabila ada suatu permasalahan yang belum terselesaikan karena adanya perbedaan pendapat atau pandangan, dan salah satu solusinya adalah dengan cara membuka diskusi dan dialog dengan cara mendengarkan pendapat orang lain tentang masalah yang sedang dibahas. Karena setiap orang memiliki pendapat berbeda-beda dan dari pendapat tersebut bisa mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah.
4.     Bersikap Terbuka
Bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya berada dalam sistem pemerintahan yang demokratis. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang hanya berisi suatu orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis.
Contoh :
Mau menerima pendapat, nasehat ataupun kritikan dari orang lain kalau dari diri kita melakukan kesalahan yang menurut orang lain itu salah, karena setiap manusia tidak ada yang sempurna dan jadikan kritikan atau nasehat dari orang lain sebagai acuan kita untuk bisa berbuat lebih baik lagi.
5.     Rasional
Rasional diambil dari kata bahasa inggris rational yang mempunyai definsi yaitu dapat diterima oleh akal dan pikiran dapat ditalar sesuai dengan kemampuan otak.Hal-hal yang rasional adalah suatu hal yang di dalam prosesnya dapat dimengerti sesuai dengan kenyataan dan realitas yang ada.Biasanya kata rasional ditujukan untuk suatu hal atau kegiatan yang masuk diakal dan diterima dengan baik oleh masyarakat . Rasional juga berarti norma – norma yang sudah baku di dalam masyarakat dan telah menjadi suatu hal yang biasa dan permanen.
Contoh:
Apabila pemerintah ingin memberikan sebuah keputusan ataupun sebuah kebijkkan, sangat diperlukan sebuah pemikiran yang bersifat Rasional. Agar kebijakkan-kebijakkan tersebut tidak merugikan negara dan warga negaranya.
6.     Jujur
Jujur jika diartikan secara baku adalah “mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran”. Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
Contoh :
jujur dalam perkataan , perbuatan dan pikiran. Pada saat kita disuruh orang tua untuk belanja dengan uang sedimikian kita harus jujur berapa harga barang yang kita beli dan mengembelikan uang kembalian secara utuh kepada orang tua. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar